
Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya, termasuk dalam urusan memberikan asupan susu formula. Meski Air Susu Ibu (ASI) tetap menjadi pilihan utama, pada beberapa kondisi, susu formula menjadi alternatif yang tak terelakkan.
Namun, memilih susu formula untuk bayi, khususnya yang baru lahir, bukan perkara mudah. Banyaknya merek dan jenis seringkali membuat bingung, apalagi jika ini adalah anak pertama. Kesalahan dalam memilih susu bisa berakibat pada gangguan pencernaan, alergi, atau bahkan pertumbuhan yang terganggu.
Berikut ini adalah 7 hal penting yang wajib Bunda dan Ayah pahami sebelum membeli susu formula untuk si kecil.
Bayi yang baru lahir memiliki kebutuhan gizi spesifik, terutama untuk mendukung perkembangan otak, sistem imun, serta pencernaan. Oleh sebab itu, susu formula yang baik harus mengandung:
Sebelum membeli, pastikan komposisi tersebut tercantum dalam label. Jangan mudah tergiur dengan klaim promosi yang belum tentu relevan dengan kondisi bayi Anda.
Setiap produk susu formula biasanya dibedakan berdasarkan tahapan usia bayi:
Pilihlah formula yang sesuai tahap perkembangan. Susu untuk usia di atas 6 bulan mengandung nutrisi tambahan yang belum tentu bisa diterima dengan baik oleh pencernaan bayi baru lahir.
Tidak semua bayi bisa menerima laktosa dengan baik. Bayi yang mengalami intoleransi terhadap laktosa akan menunjukkan gejala seperti perut kembung, diare, atau ruam.
Jika bayi mengalami kondisi tersebut, carilah susu dengan kandungan laktosa rendah, atau beralih ke formula berbasis kedelai maupun susu terhidrolisis.
Selain itu, perhatikan juga jenis protein yang digunakan. Protein whey lebih mudah dicerna oleh bayi daripada kasein.
Bunda perlu waspada terhadap susu formula yang belum jelas izin edarnya. Selalu pastikan produk sudah memiliki izin dari BPOM dan terdaftar di Kemenkes.
Jangan ragu untuk mencari tahu reputasi merek melalui testimoni konsumen, hasil uji klinis, atau rekomendasi dari dokter anak.
Jika ragu, Anda bisa mengunjungi popoko, pusat perlengkapan bayi terpercaya yang hanya menyediakan produk bersertifikasi resmi dan aman bagi si kecil.
Setelah memberikan susu formula, amati kondisi bayi setidaknya selama 3–5 hari. Reaksi negatif bisa muncul jika bayi tidak cocok dengan produk tersebut, antara lain:
Jika Bunda menemukan gejala tersebut, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
Kebiasaan mengganti susu formula tanpa alasan yang jelas dapat mengganggu pencernaan bayi. Usus si kecil butuh waktu untuk beradaptasi terhadap satu jenis formula.
Sebaiknya, tunggu minimal 1–2 minggu sebelum mempertimbangkan perubahan merek. Bahkan, transisi antar merek sebaiknya dilakukan secara bertahap, dengan mencampur kedua susu dalam beberapa hari pertama.
Meski informasi di internet melimpah, nasihat dari dokter anak tetap yang paling aman dan terpercaya. Terutama jika bayi Anda:
Dokter akan memberikan rekomendasi susu yang sesuai dengan kondisi medis dan perkembangan bayi.
Tak hanya pemilihan susu, cara menyajikannya juga harus benar agar nutrisinya tidak rusak dan tidak menyebabkan infeksi. Berikut tips pentingnya:
Kesalahan kecil dalam penyajian bisa berdampak besar bagi kesehatan bayi, jadi pastikan prosedur ini selalu Bunda ikuti.
Memilih susu formula untuk bayi baru lahir memang memerlukan perhatian ekstra. Namun, dengan memahami tujuh poin penting di atas, Bunda akan lebih percaya diri dan tenang dalam memberikan asupan terbaik bagi si kecil.
Jangan pernah ragu untuk bertanya pada tenaga kesehatan, dan hindari keputusan yang terburu-buru hanya karena tren atau saran dari lingkungan sekitar. Ingat, tubuh bayi sangat sensitif, dan kesalahan dalam pemberian susu bisa berdampak panjang.
No products in the cart
Return to shop