
Halo Bunda! Seringkali muncul pertanyaan di benak kita: apakah si kecil cukup kenyang? Jangan-jangan ini termasuk tanda bayi kurang ASI, ya?
Nah, kali ini kita bahas yuk—dari tanda-tanda si kecil kekurangan ASI, cara bedainnya, sampai bagaimana cara meningkatkan produksi ASI. Disimak, ya Bun!
Yuk, cek beberapa tanda berikut ini. Menurut dari berbagai sumber Kalau salah satu atau beberapa dari tanda ini muncul, bisa jadi si kecil memang butuh tambahan ASI atau bantuan dari Bunda.
Ini salah satu tanda paling umum, Bun.
Biasanya bayi baru lahir sampai usia 6 bulan beratnya naik sekitar 20–30 gram per hari. Kalau ternyata kurang dari itu, bisa jadi ASI-nya belum cukup.
Tapi jangan panik dulu. Kadang bayi aktif banget atau pipis terus, itu juga bisa bikin beratnya naiknya lambat walau ASI cukup. Jadi, tetap cek secara keseluruhan ya.
Pipis bisa jadi patokan apakah si kecil cukup cairan atau nggak. Normalnya, bayi pipis sekitar 6 kali atau lebih per hari.
Kalau ternyata cuma 3–4 kali, bisa jadi dia kurang cairan dan salah satu penyebabnya bisa jadi ASI-nya kurang.
Setiap bayi memang punya ritme BAB yang beda-beda. Tapi kalau sampai 2–3 hari nggak pup, bisa jadi si kecil agak susah BAB karena kurang cairan dari ASI.
Mulai sekarang, coba catat deh frekuensi BAB-nya. Ini bantu banget buat deteksi dini.
Udah disusui lama, eh malah rewel dan minta nenen lagi nggak lama kemudian? Bisa jadi dia belum kenyang, Bun.
Apalagi kalau tiap 30–60 menit sekali udah nangis minta nenen lagi itu juga bisa jadi sinyal ASI belum cukup.
Saran dari para bidan: timbang berat badan bayi tanpa baju dan konsultasi ke dokter anak atau bidan buat analisa yang lebih pas.
Tenang ya, Bun. ASI bisa banget ditingkatin secara bertahap. Yang penting jangan terlalu stres dan jangan buru-buru kasih sufor terus-menerus, apalagi kalau berat badan masih dalam jalur sehat.
Cek grafik pertumbuhan di buku KIA (buku ibu & anak), itu bisa bantu lihat apakah pertumbuhan si kecil sesuai usianya.
Kenapa? Karena susu formula itu bikin bayi kenyang lebih lama, jadinya dia lebih jarang nenen langsung dari payudara. Kalau jarang disusui, otomatis produksi ASI jadi berkurang.
Idealnya, bayi tetap nenen langsung 6–8 kali sehari ya, terutama di malam hari karena hormon prolaktin (yang bikin ASI) aktif banget saat malam.
Di negara Barat dan Asia Timur, banyak ibu menyusui yang Memakai herbal alami untuk membantu produksi ASI. Contohnya:
Semua itu bisa dikonsumsi dalam bentuk teh herbal.
Ada juga yang dijual sebagai “milk booster tea” — khusus untuk ibu menyusui.
Kalau berat badan si kecil memang belum naik juga, Bunda bisa nambahin sufor sekitar 30–40ml setelah menyusu langsung. Tapi ingat, tetap tawarkan ASI dulu ya.
Begitu produksi ASI mulai stabil, kurangi perlahan tambahan sufor-nya.
Yuk, jangan terlalu keras sama diri sendiri ya, Bunda. Menyusui itu proses kadang mudah, kadang penuh tantangan. Yang penting, Bunda dan bayi bahagia dan sehat.
Kalau masih galau, jangan ragu buat konsultasi ke bidan atau dokter anak. Support system itu penting banget, lho!
No products in the cart
Return to shop